Membuat Desain Jaringan WAN
Membuat Desain Jaringan WAN
Membuat Desain Jaringan WAN
Pada Paint
I. Dasar Teori
Jaringan komputer
Jaringan komputer adalah dua atau lebih komputer
yang saling terhubung antara satu dengan yang lain sehingga memungkinkan
terjadinya komunikasi. Setiap komputer atau periperal lainnya yang
terhubung dengan jaringan disebut node. Dalam sebuah jaringan komputer
dapat memiliki dua, puluhan, ribuan bahkan mungkin jutaan node.
Berdasarkan luas daerah geografisnya, jaringan
komputer dibagi menjadi beberapa bagian yaitu Local Area Network (LAN),
Metropolite Area Network (MAN) dan Wide Area Network (WAN).
Client – Server
Server merupakan penyedia fasilitas-fasilitas yang
dibutuhkan oleh client, sedangkan client adalah menerima layanan yang
diberikan oleh server.
Dalam komponen client server, komponen aplikasi
dibagi menjadi dua. Salah satu menjadi server yang merupakan komponen
aplikasi yang memberikan service, sedangkan yang lain menjadi client
yaitu komponen aplikasi yang membutuhkan service.
Local Area Network
Merupakan sebuah jaringan milik pribadi yang berada
dalam suatu area yang berdekatan satu sama lain atau berada pada tempat
yang sama seperti bangunan kantor atau pabrik.
Metropolite Area Network
Merupakan kumpulan dari berbagai macam LAN yang
saling berinteraksi satu sama lain. MAN pada dasarnya merupakan versi
LAN yang berukuran lebih besar dan biasanya menggunakan teknologi yang
sama dengan LAN. MAN dapat mencakup kantor – kantor yang letaknya
berdekatan sampai dengan antar kota satu dengan kota yang lain.
Wide Area Network
Wide Area Network dapat diartikan sekumpulan dari
berbagai macam MAN yang saling terkoneksi dan berinteraksi satu sama
lain yang jangkauannya mencakup negara bahkan benua.
Arsitektur Jaringan
Arsitektur jaringan komputer dibedakan menjadi
arsitektur logic dan arsitektur fisik. Arsitektur logic berkaitan dengan
logika hubungan masing-masing komputer dalam suatu jaringan. Sedangkan
arsitektur fisik berkaitan dengan susunan fisik sebuah jaringan
komputer, biasanyadisebut juga dengan topologi jaringan.
Arsitektur secara Fisik
Bentuk arsitektur jaringan komputer secara fisik adalah sebagai berikut:
Topologi Bus
Pada topologi bus seluruh komputer dalam sebuah
jaringan terhubung dalam sebuah bus atau jalur komunikasi data. Semua
node yang tergabung dalam network akan mendapatkan pesan yang sama
melalui jalur network pada saat yang sama. Topolgi ini memiliki
kelemahan pada saat tingkat komunikasi data sangat padat, karena
kemungkinan terjadinya collusion (tabrakan) komunikasi antara beberapa
komputer menjadi sangat besar. Hal ini menyebabkan turunnya kecepatan
lalu lintas data, yang pada akhirnya menurunkan kinerja jaringan secara
keseluruhan. Namun topologi ini juga memiliki kelebihan yaitu dapat
menambah atau mengurangkan komputer dan node tanpa mengganggu operasi
yang telah dijalankan serta murah untuk rangkaian jaringan yang kecil
Topologi bus terdiri daripada beberapa komputer yang disambungkan kepada satu kabel utama dengan menggunakan terminator.
Kekurangan topologi bus :
Jika kabel tulang belakang (backbone) atau nodenya
bermasalah, rangkaian tidak dapat berfungsi, maka diperlukan terminator
untuk kedua ujung kabel backbone tersebut.
Diperlukan repeater jika jarak tempuh LAN jauh.
Topologi Ring
Pada topologi ini seluruh komputer dalam jaringan
terhubung pada sebuah jalur data yang menghubungkan komputer satu dan
komputer yang lainnya secara sambung menyambung sehingga menyerupai
cincin. Tiap node akan berfungsi sebagai repeater yang menerima sinyal
dari node sebelumnya, memperkuat dan meneruskan sinyal ke node
berikutnya.
Kelebihan topologi ring :
Tingkat kerumitan jaringan rendah (sederhana).
Memiliki kecepatan yang lebih baik dibandingkan dengan topologi bus.
Lebih hemat kabel.
Kekurangan topologi ring :
Apabila terjadi gangguan pada salah satu titik atau lokasi dalam jaringan,maka akan mempengaruhi jaringan secara keseluruhan.
Topologi Star
Dalam topologi jaringan bintang, salah satu sentral
dibuat sebagai sentral pusat. Bila dibandingkan dengan sistem mesh,
sistem ini mempunyai tingkat kerumitan jaringan yang lebih sederhana
sehingga sistem menjadi lebih ekonomis, tetapi beban yang dipikul
sentral pusat cukup berat.
Tiap node pada topologi ini dihubungkan ke satu
titik (concentrator) melalui hubungan point to point. Concentrator dapat
berupa hub, switch, router, multipoint repetear dan lain-lain. Dalam
topologi ini masing-masing komputer dalam jaringan dihubungkan ke pusat
dengan menggunakan jalur yang berbeda, maka jika terjadi gangguan pada
salah satu titik dalam jaringan, tidak akan mempengaruhi bagian jaringan
yang lain. Hal ini juga memungkinkan pengaturan jaringan yang lebih
fleksibel, serta memungkinkan kecepatan komunikasi data yang lebih baik
jika dibandingkan topologi yang lain (bus dan ring).
Kelebihan topologi star :
Memudahkan deteksi dan isolasi kesalahan atau kerusakan.
Pemasangan atau perubahan stasiun sangat mudah dan tidak mengganggu bagian jaringan yang lain.
Kekurangan topologi star :
Kinerja jaringan sangat dipengaruhi oleh kemampuan sentral dari jaringan tersebut.
Kemungkinan tingkat kerusakan atau gangguan dari sentral ini lebih besar.
Boros kabel.
A. Media Transmisi Data
Hub / Switch
Hub merupakan sebuah perangkat yang menyatukan
kabel-kabel network dari tiap-tiap workstation, server atau perangkat
lain. Sedangkan Switch merupakan suatu perangkat seperti hub, namun
memiliki performa lebih tinggi dibanding hub yaitu dapat membaca
physical address semua komputer.
Perbedaan hub dan switch terdapat dalam hal trafik
data, yaitu pada Hub, saat mengirimkan paket data ke jaringan dari satu
komputer ke komputer lain, paket data akan dibroadcast ke seluruh
jaringan. Sedangkan Switch, saat mengirimkan paket data ke jaringan dari
satu komputer ke komputer lain, paket data akan langsung dikirim ke
komputer tujuan sehingga dapat meningkatkan efisiensi dan kecepatan
dalam pengiriman paket data dan meminimalisasi collision/tabrakan.
Router
Router berfungsi mengartikan informasi dari satu
jaringan ke jaringan yang lain. Router hampir sama dengan bridge namun
memiliki kelebihan yaitu router akan mencari jalur terbaik untuk
mengirimkan sebuah pesan berdasarkan alamat tujuan dan alamat asal.
Twisted Pair
Jenis-jenis kabel twisted pair
Kabel twisted pair dibagi atas 2 jenis yaitu:
STP (Shielded Twisted Pair)
UTP (Unshielded Twisted Pair )
a. Kabel STP (Shielded Twisted Pair)
Perbedaan antara kedua kabel ini terletak pada
shield atau bungkusnya. Pada kabel STP di dalamnya terdapat satu lapisan
pelindung/pembungkus tambahan untuk tiap pasangan kabel (twisted pair)
internalnya sehingga melindungi data yang ditransmisikan dari
interferensi atau gangguan.
Pembungkusnya dapat memberikan proteksi yang lebih
baik terhadap interferensi EMI. Kabel STP digunakan untuk jaringan data,
biasanya digunakan pada jaringan Token-Ring IBM.
Kelemahan kabel STP :
Attenuasi meningkat pada frekuensi tinggi.
Pada frekuensi tinggi, keseimbangan menurun sehingga tidak dapat mengkompensasi timbulnya “cross talk” dan sinyal “noise”.
b. Kabel UTP (Unshielded Twisted Pair )
Kabel UTP jauh lebih populer dibandingkan dengan STP
dan paling banyak digunakan sebagai kabel jaringan. Kabel UTP
dispesifikasikan oleh organisasi EIA/TIA atau (Electronic Industries
Association and Telecommunication Industries Association ) yang
mengkategorikan UTP ini dalam 8 kategori.Kategori ini mendukung sinyal
suara berkecepatan rendah (low-speed voice) dan sinyal LAN berkecepatan
tinggi. Kategori 5 UTP direkomendasikan sebagai kategori minimum untuk
instalasi LAN dan cocok untuk topologi star.
Cable
Type Feature
Type CAT 1 UTP Analog (biasanya digunakan di
perangkat telephone pada umumnya dan pada jalur ISDN-integrated service
digital networks. Juga untuk menghubungkan modem dengan line telepon)
Type CAT 2 UTP – Up to 1 Mbits (sering digunakan pada topologi token ring)
Type CAT 3 UTP/STP 16 Mbits data transfer(Sering digunakan pada topologi token ring atau 10BaseT)
Type CAT 4 UTP, STP 20 Mbits data transfer(biasanya digunakan pada topologi token ring)
Type CAT 5 UTP, STP – up to 100 MHz 100 Mbits data transfer /22 db
Type CAT 5Enhanced UTP, STP – up to 100 MHz 1
Gigabit Ethernet up to 100 meters-4copper pairs (kedua jenis CAT5 sering
digunakan pada topologi token ring 16Mbps, Ethernet 10Mbps atau pada
Fast Ethernet 100Mbps)
Type CAT 6 Up to 155 MHz or 250 MHz 2.5 Gigabit
Ethernet up to 100 meters or 10 Gbit/s up to 25 meters-20,2 db (Gigabit
Ethernet)
Type CAT 7 Up to 200 MHz or 700 MHz Giga-Ethernet/20.8 db (Gigabit Ethernet)
Pemberian kategori 1/2/3/4/5/6 merupakan kategori
spesifikasi untuk masing-masing kabel tembaga dan juga untuk jack.
Masing-masing merupakan seri revisi atas kualitas kabel, kualitas
pembungkusan kabel (isolator) dan juga untuk kualitas “belitan” (twist)
masing-masing pasang kabel.
Selain itu juga untuk menentukan besaran frekuensi
yang bisa lewat pada sarana kabel tersebut, dan juga kualitas isolator
sehingga bisa mengurangi efek induksi antar kabel (noise bisa ditekan
sedemikian rupa).Perlu diperhatikan juga, spesifikasi antara CAT5 dan
CAT5 enchanced mempunyai standar industri yang sama, namun pada CAT5e
sudah dilengkapi dengan insolator untuk mengurangi efek induksi atau
electromagnetic interference.
Bisa dilihat pada isi kabel twisted pair yang telah
dikupas ada 8 buah,masing –masing terdiri dari 4 pasang lilitan, yaitu
putih biru dengan biru, putih orange dengan orange, putih hijau dengan
hijau, dan putih cokelat dengan cokelat.
Wire Pair Colour
Wire pair #1 White/Blue
Blue
Wire pair #2 White/Orange
Orange
Wire pair #3 White/Green
Green
Wire pair #4 White/Brown
Brown
Tipe penyambungan pada kabel twisted pair
Untuk koneksi komputer ada 2 tipe penyambungan yaitu:
1. Straight Cable
2. Crossover cable
1. Straight Cable
Tipe penyambungan ini digunakan untuk menghubungkan
komputer ke Hub atau Router,Straight cable menghubungkan ujung satu
dengan ujung yang lain dengan satu warna.Sebenarnya urutan warna dari masing-masing kabel
tidak menjadi masalah, namun ada standart secara internasional yang
digunakan untuk straight cable ini. Koneksi minimum berdasarkan standart
EIA/TIA-568B RG-45 wiring scheme.
Berikut urutan kabel berdasarkan standarisasi untuk straight cable:
Standar 568 A :
1. putih hijau
2. hijau
3. putih orange
4. biru
5. putih biru
6. orange
7. putih coklat
8. coklat
2. Crossover cable
Tipe penyambungan ini digunakan untuk menghubungkan
komputer ke komputer atau dalam kasus tertentu digunakan untuk
menghubungkan hub ke hub.
Pada ujung pertama Anda bisa susun pinnya sesuai
standar “568 A”, sementara itu di ujung yang lain Anda susun pinnya
sesuaii standar “568 B”.
Berikut urutan kabel berdasarkan standarisasi untuk crossover cable:
Standar 568 B :
1. putih orange
2. orange
3. putih hijau
4. biru
5. putih biru
6. hijau
7. putih coklat
8. coklat
Connector 1 Pinout Connector 2 Pinout Picture
1 3
2 6
3 1
4 Open
5 Open
6 2
7 Open
8 Open
Pin 1 disambungkan ke pin 3, pin 2 disambungkan ke
pin 6, pin 3 disambungkan ke pin 1, pin 6 disambungkan ke pin 2, pin
lainnya dibiarkan tidak terhubung.
Crossover
Cable Straight
Cable
RJ-45
PIN RJ-45
PIN RJ-45
PIN RJ-45
PIN
1 Rx+ 3 Tx+ 1 Tx+ 1 Rc+
2 Rc- 6 Tx+ 2 Tx- 2 Rc-
3 Tx + 1 Rc + 3 Rc+ 3 Tx+
6 Tx- 2 Rc – 6 Rc- 6 Tx
Coaxial
– struktur dasar
– Jenis kabel coaxial
Jenis-jenis connector kabel coaxcial yang umumnya digunakan untuk jaringan komputer adalah:
RG-8 dan RG-11 (impendance 50 Ω) digunakan untuk standart Ethernet 10base5 (thickwire).
RG-58 (impedance 50 Ω) digunakan untuk standart Ethernet 10base2 (thinwire)
RG-59 (impedance 75 Ω) digunakan untuk kabel TV, untuk broadband Ethernet, dan digunakan dalam standart IEEE 802.3
RG-62 (impedance 92 Ω) digunakan untuk pengkabelan ARCNet, dan terminal jaringan IBM SNA.
Tipe kabel coaxial
Tipe kabel coaxial ada 2 yaitu:
Kabel Thin
Kabel Thick
Perbedaan :
Thick Coaxial
Lebih tebal dan susah dibengkokkan
Jarak jangkau kabel mencapai 500 m
Thin Coaxial
lebik kecil dan fleksibel
jarak jangkau kabel 185 m
Fiber optick
Kabel fiber optic merupakan kabel jaringan yang
pentransmisian datanya menggunakan cahaya. Kabel Fiber Optik banyak
digunakan pada jaringan WAN untuk komunikasi suara dan data. Kabel ini
memiliki jangkauan lebih dari 550 meter sampai ratusan kilometer, tahan
terhadap interferensi elektromagnetik dan dapat mengirim data pada
kecepatan yang lebih tinggi dari jenis kabel lainnya.
Kabel fiber optic mampu mentransfer data pada jarak
yang cukup jauh yaitu 2500 meter lebih tanpa bantuan perangkat
repeater,kabel ini tahan terhadap panas,ukuran kecil dan
ringan.Kelebihan lainnya yaitu tahan terhadap interferensi dari
frekuensi-frekuensi liar yang ada disepanjang jalur instalasi.
Kelemahan fiber optic ada pada tingginya tingkat
kesulitan proses instalasinya dan mahalnya harga kabel fiber optic ini.
Mengingat media ini menggunakan gelombang cahaya untuk mentransmisikan
data maka fiber optic tidak dapat diinstal dalam jalur yang berbelok
secara tajam atau menyudut. Jika terpaksa harus berbelok, maka harus
dibuat belokan yang melengkung.
Struktur dasar fiber optic
Secara garis besar kabel fiber optick memiliki 3 struktur dasar yaitu:
Core (inti)
Berfungsi untuk menentukan cahaya perambat dari satu
ujung ke ujung yang lain. Terbuat dari bahan kuarsa dengan kualitas
sangat tinggi, merupakan bagian utama dari fiber optic karma perambatan
cahaya terjadi disini. Diameternya adalah 10 µm– 50 µm, ukuran core
sangat mempengaruhi fiber optic.
Cladding (lapisan)
Berfungsi sebagai cermin, yakni memantulkan cahaya
agar dapat merambat ke ujung lainnya. Terbuat dari gelas dengan indeks
bias lebih kecil dari core, merupakan sleubung dari core, sangat
mempengaruhi sudut kritis.
Coating (jaket)
Berfungsi sebagai pelindung mekanis dan tepat kode
warna. Terbuat dari bahan plastic, berfungsi melindungi serat optic dari
kerusakan. Di dalam melakukan pensinyalan terdapat dua jenis
sumber cahaya yang dapat digunakan yaitu : LED ( Light Emiting Diode)
dan laser semi konduktor.
Wireless
Wireless Merupakan teknologi yang memungkinkan dua atau lebih
computer untuk berkomunikasi menggunakan protocol jaringan standart,
tapi tanpa menggunakan kabel jaringan.
Frekuensi
Merupakan siklus lengkap perdetik dalam arah arus bolak-balik. Satuan standard frekuensi adalah hertz, yang disingkat dengan Hz.
Antena
Alat yang digunakan untuk menambahkan daya pancar
dari sinyal analog. Dan akan menyebarkan daya pancar melalui suatu
medium udara. Antena mengkonversi gelombang elektrik menjadi gelombang
elektromagnetik. Kekuatan antena untuk menerima atau mengirim sinyal
dikenal sebagai gain/penguatan antena. Sedangkan satuan untuk mengukur
penguatan antena adalah dBi.
Macam – macam antena terbagi menjadi 2 bagian yaitu :
1. Antena Directional (Antena pengarah)
Jenis antena ini digunakan pada sisi client dan mempunyai gain yang sangat tinggi yang diarahkan ke Access Point.
Contoh yang biasa digunakan dari jenis antena ini yaitu :
a. Yagi
b. Parabolic (parabola).
c. Wajan Bolic
a. Yagi
Digunakan untuk jarak pendek karena penguatannya rendah.
Mempunyai penguatan antara 7 – 19 dBi
b. Parabolic (Parabola)
Digunakan untuk jarak menengah/sedang
Mempunyai penguatan antara18 – 28 dBi
c. Wajan Bolic
Jenis antenna ini sering digunakan di sisi client pada jaringan RT/RW-net
2. Antena Omnidirectional
Biasanya antena jenis ini digunakan pada Access Point (AP). Antena jenis ini mempunyai pola radiasi 360 derajat.
Contoh yang biasa digunakan dari jenis antena ini yaitu :
a. Sectoral
Mempunyai penguatan antara 10 – 19 dBi
Tingginya penguatan dikompensasi dengan pola radiasi yang sempit dari 45 – 1800.
b. Omni
Sering digunakan untuk sambungan point to multi point
Mempunyai penguatan sangat rendah yaitu 3 – 10 dBi
Wi-Fi
Wi-Fi “Wireless Fidelity”, yaitu sekumpulan standar
yang digunakan untuk Jaringan Lokal Nirkabel (Wireless Local Area
Networks – WLAN) yang didasari pada spesifikasi IEEE 802.11. Standar
terbaru dari spesifikasi 802.11a atau b, seperti 802.16 g, saat ini
sedang dalam penyusunan, spesifikasi terbaru tersebut menawarkan banyak
peningkatan mulai dari luas cakupan yang lebih jauh hingga kecepatan
transfernya.
Selain digunakan untuk mengakses internet, Wi-Fi
juga dapat digunakan untuk membuat jaringan tanpa kabel di perusahaan.
Salah satu kelebihan dari Wi-Fi adalah kecepatannya yang beberapa kali
lebih cepat dari modem kabel yang tercepat. Jadi pemakai Wi-Fi tidak
lagi harus berada di dalam ruang kantor untuk bekerja.
II. Tujuan
Agar siswa mampu membuat desain topologi jaringan
III. Langkah-langkah
Buatlah desain seperti gambar dibawah ini
contoh desain topologi jaringan
Desain tersebut merupakan gedung sekolah dasar tempat saya sekolah dulu. Namun saya rubah sedikit dari bentuk aslinya. 😁😀
Keterangan :
Pada bagian kanan gambar, terdapat keterangan mengenai alat dan pembagian bandwitch. Penjelasan dari setiap simbol keterangan akan saya jelaskan di bawah ini :
Lingkaran Merah : merupakan simbol dari penyedia layanan jaringan(Server) yang akan menyalurkan jaringan melalui Router dan disalurkan lagi ke Access Point maupun Switch/Hub.
Oval Hijau : merupakan simbol dari Router.
Oval Coklat : merupakan simbol dari Switch/Hub yang nanti akan disalurkan ke komputer melalui kabel Lan
Oval Biru : merupakan simbol dari Access Poin. Access Point adalah suatu alat yang digunakan untuk menyebarkan sinyal wireless atau sering disebut hotspot.
Garis Orange : merupakan simbol kabel (penggunaan kabel sesuai dengan kebutuhan dari alat yang anda pakai ) yang menghubungkan dari Server hingga Switch/Hub dan Acess Point.
Untuk pembagian bandwitch pada masing masing Access Point sebesar 1 Mb. Dan pada Switch/Hub saya beri sebesar 2 Mb.
Daftar Pustaka
https://d3tkjpurwodadi.wordpress.com/2009/12/05/landasan-teori-jaringan-lan-wan/
Komentar
Posting Komentar