karya Ilmiah "Pemanfaatan CD bekas menjadi lampu meja"


­
 PENDAHULUAN


A.  Latar Belakang
Saat ini, jumlah penduduk tiap tahunnya semakin meningkat sehingga kebutuhan akan barang juga semakin meningkat. Karena meningkatnya permintaan konsumen sehingga memberi dampak bagi lingkungan berupa sampah yang tidak dapat digunakan lagi. Dampak tersebut pun ditimbulkan akibat aktivitas manusia sendiri yang akan menimbulkan banyak permasalahan dilingkungan ini. Seperti sampah atau limbah rumah tangga, limbah pabrik dan limbah cair, B3, dll.
Dari permasalahan-permasalahan yang telah ditimbulkan akibat sampah, maka kami tertarik untuk menggunakan CD bekas menjadi barang yang serba guna lagi. Seperti yang kita kenal, CD merupakan sampah plastic yang sulit terurai. Oleh karena itu agar mengurangi sampah dilingkungan sekitar utamanya yang sulit terurai seperti CD.
Kami mengambil judul ini karrena kami melihat banyak CD rusak atau tidak dapat digunakan lagi, maka timbul inspirasi untuk memanfaatkan CD bekas tersebut menjadi barang yang berguna.
Dari sumber-sumber yang kami peroleh banyak karya-karya yang terbuat dari CD bekas. Misalnya, CD wallpaper, CD kursi, CD jam, CD pohon natal, CD dumbel, CD chandeliers, CD penahan botol, CD hiasan dinding dan CD lampu. Namun kami sangat tertarik untuk membuat karya CD lampu karena menurut kami CD lampu manfaatnya lebih banyak dibandingkan karya-karya lain. Selain itu CD yang kami kumpulkan jumlahnya terbatas.
Pembuatan CD lampu ini sudah pernah dibuat oleh orang lain sebelumnya, tapi disini kami mencoba untuk membuat karya ini dengan mengganti beberapa bahan sehingga terlihat berbeda dari karya sebelumnya. Untuk itulah kelompok kami melakukan penelitian dengan judul Pemanfaatan CD bekas menjadi lampu meja.
B.   Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalahnya adalah :
a.       Apakah CD bekas dapat dimanfaatkan menjadi lampu meja?
b.      Bagaimana proses pembuatan lampu meja dari CD bekas?
c.       Apakah lampu meja tersebut bermanfaat?

C.  Tujuan Penelitian
Tujuan kami melakukan penelitian ini adalah :
a.       Untuk mengetahui pemanfaatan CD bekas menjadi lampu meja
b.      Untuk mengetahui proses pembuatan lampu meja dari CD bekas
c.       Untuk mengetahui manfaat lampu meja tersebut dari CD bekas

D.  Manfaat Penelitian
1.      Bagi Lingkungan
Mengurangi sampah dilingkungan sekitar utamanya yang sulit terurai seperti CD bekas ( plastik ).
2.      Bagi Sekolah
Siswa dapat mengadakan suatu penelitian

3.      Bagi Penulis
Melatih kemampuan meneliti dan membuat karya ilmiah serta dapat mengembangkan ide bagi penulis.

Sampah Elektronik



Sampah elektronik adalah kumpulan barang-barang elektronik yang sudah rusak atau tidak dipakai lagi oleh pemiliknya. Sampah elektronik di Negara berkembang mengalami peningkatan yang dipicu oleh penjualan produk elektronik yang sangat murah. Dalam setahunnya tingkat kemampuan daur ulang sampah elektronik tergolong lambat di bandingkan dengan tingkat penambahan sampah elektronik itu sendiri. Semakin lama sampah elektronik semakin menumpuk, sehingga dimensi ruang pembuangan sampah elektronik akan semakin besar dan akan banyak menimbulkan bahaya bagi kehidupan. 
            Perubahan umur dan kemajuan teknologi bidang elektronik memegang kontribusi yang cukup kuat dalam peningkatan volume sampah elektronik yang dibuang. Pada kurun waktu 1997 sampai 2005 saja, rata rata jangka umur komputer di negara negara maju turun dari 6 tahun menjadi kurang dari 1 tahun. Sedangkan untuk penggunaan ponsel, rata rata hanya dua tahun. Hal ini menyebabkan sebanyak 2 50 ton sampah elektronik dihasilkan setiap tahunya dan memberikan masukan sebanyak 5 persen dari total limbah padat yang dihasilkan perkotaan di seluruh dunia.
            Pada awalnya, penanganan limbah elektronik ini sudah diberlakukan dengan baik seperti dengan cara mendaur ulang. Namun karena laju volume limbah yang tidak sebanding dengan kapasitas daur ulang, maka mulailah limbah elektronik ini di ekspor ke negara negara berkembang dengan dalih alih teknologi. Mereka melimpahkan permasalahan ini pada kawasan yang mempunyai celah terhadap pengawasan dan pengelolaan lingkungan yang lemah. Disamping itu, biaya untuk mengekspor limbah elektronik yang lebih murah dibandingkan dengan biaya daur ulang, mendorong laju peningkatan ekspor limbah elektronik secara berkala. Hal ini didukung dengan adannya permintaan akan elektronik bekas dari negara negara di Asia dan Afrika. Karena secara ekonomis, limbah elektronik ini masih memberikan manfaat lebih. Namun, pada akhirnya, ketika manfaat dan nilai dari limbah elektronik yang di ekspor ini sudah berakhir, maka akan menjadi tumpukan sampah yang sudah tidak berguna lagi dan berpotensi menimbulkan permasalahan baru pada lingkungan akhir limbah ini dibuang, dari polusi racun yang ditimbulkanya. Hal ini akan menimbulkan permasalahan baru di area negara yang mengimpor limbah elektronik tersebut. Dengan kata lain, limbah elektronik tersebut hanya berpindah tempat sementara di tempat yang baru.

N  Bahaya sampah elektronik
            Jika sampah organik hanya perlu dibuang dan ditimbun karena mudah lapuk dan bisa diuraikan senyawanya oleh bakteri maka lain halnya dengan sampah non-organik sampah tersebut ditangani mulai dari tempat penampungan sementara hingga ke tempat pembuangan sampah non-organik berupa plastik, besi, kaca, dan beberapa material didaur ulang oleh industri kecil. Sementara itu sampah elektronik berupa trafo, bohlam, radio, TV, telepon, dan komponen pendukung lainnya, belum ada yang menangani secara sistematis dari waktu ke waktu. Sampah yang mengandung bahan berbahaya dan beracun bifenil yang bersifat karsinogenik itu terus menumpuk, hingga berpotensi menggunung dan membahayakan bagi kesehatan manusia. Sampah elektronik mengandung sekitar 1.000 material, sebagian besar dikategorikan sebagai bahan beracun dan berbahaya (B3) karena merupakan unsur berbahaya dan beracun seperti logam berat (merkuri, timbal, kromiun, kadmium, arsenik, dan sebagainya.), PVC, dan brominated flame-retardants. Selain itu keberadaan sampah elektronik juga dapat menurunkan IQ, karena ketika dibakar, sampah yang mengandung logam berat ini menimbulkan polusi udara (pencemaran timbal) yang sangat berbahaya. Timbal adalah neurotoksin (racun penyerang saraf) yang bersifat akumulatif dan merusak pertumbuhan otak. Penyerapan timbal ke dalam darah manusia terutama melalui saluran pencernaan dan saluran napas. Sejak lama timbal dituding sebagai penyebab turunnya angka Intellectual Quotient
            Dari sebuah riset yang dilakukan staf pengajar dan peneliti jurusan Teknik Lingkungan ITB Bandung menunjukkan, adanya hubungan invers (terbalik) kandungan timbal terhadap angka IQ, semakin tinggi kadar timbal dalam darah, semakin rendah poin IQ-nya.Sedangankan penelitian yang dilakukan oleh Muhamad Khidri Alwi, peneliti dari Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Muslim Makasar menyebutkan, setiap kenaikan kadar timbal 10 mkgr/dl dalam darah, memicu penurunan IQ sebesar 2,5 poin. Penurunan ini sudah dimulai ketika kadar timbal di atas ambang batas 10 mkgr/dl.Sementara dalam jurnal Enviromental Health Perpective, memuat penelitan yang dilakukan oleh Bruce P Lanphear, yang memperlihatkan, bahwa IQ seorang anak malah mulai menurun saat kandungan timbal dalam darah berkisar 2,4 ± 10 mkgr/dl. Secara pasti Lanphear mengatakan, saat akumulasi timbal menipis kisaran 10 ± 20 mkgr/dl dan 20 ± 30 mkgr/dl, maka penurunan IQ yang terjadi adalah 1,9 dan 1,1. Maksimal penurunan poin IQ dalam riset adalah 3,9.
            Jika sampah ini dibuang akan menghasilkan lindi (cairan yang berasal dari dekomposisi sampah dan infiltrasi air eksternal dari hujan). Cairan yang sangat konduktif ini masuk ke dalam tanah dan menyebabkan pencemaran air tanah.

Zaman sekarang sudah tidak asing lagi sampah-sampah dari barang-barang elektronik. dari zaman ke zaman pasti selalu ada barang yang sudah using dan jadul. Dari situ timbul zat B3 ( Bahan Beracun dan Berbahaya ). seperti yang kita tahu B3( Bahan Beracun dan Berbahaya ) adalah zat beracun bagi manusia. Salah satu contoh sampah elektronik yaitu, CD ROM.
CD-ROM (singkatan dari Compact Disc - Read Only Memory).CD ROM adalah sebuah piringan kompak dari jenis piringan optik (optical disc) yang dapat menyimpan data. Ukuran data yang dapat disimpan saat ini bisa mencapai 700MB atau 700 juta bita.
CD-ROM bersifat read only (hanya dapat dibaca, dan tidak dapat ditulisi). Untuk dapat membaca isi CD-ROM, alat utama yang diperlukan adalah CD Drive. Perkembangan CD-ROM terkini memungkinkan CD dapat ditulisi berulang kali (Re Write / RW) yang lebih dikenal dengan nama CD-RW.

PENUTUP


A. KESIMPULAN
    Berdasarkan penelitian yang kami lakukan kami mengambil kesimpulan :
1.      Penggunaan lampu CD ini telah melahirkan sumber pendapatan baru bagi masyarakat.
2.      Mengurangi volume sampah dilingkungan serta dapat menjaga kelestarian lingkungan.
3.      Lampu CD ini dapat dijadikan sebagai hiasan kamar.
B. SARAN
1.      Berhati-hatilah dalam merangkai lampu, usahakan alat dan bahannya dipastikan dalam kondisi baik atau tidak membahayakan penggunanya.
2.      Lebih kratiflah dalam membentuk kerangkanya.
 
DAFTAR PUSTAKA



Komentar

Postingan populer dari blog ini

Cara Setting Ubiquiti nano Station M2

Macam Macam Acces Point

CARA MEMBUAT ALAT PENDINGIN AIR DARI KIPAS POWER SUPPLY